بَابُ الْمَفْعُولِ مِنْ أَجْلِهِ
وَهُوَ: الِاسْمُ الْمَنْصُوبُ الَّذِي يُذْكَرُ بَيَانًا لِسَبَبِ وُقُوعِ الْفِعْلِ، نَحْوُ قَوْلِكَ: “قَامَ زَيْدٌ إِجْلَالًا لِعَمْرٍو” وَ “قَصَدْتُكَ ابْتِغَاءَ مَعْرُوفِكَ”.
Bab Al-Maf’ul min Ajlih (Objek Alasan)
Nama lain yang lebih sering digunakan untuk bab ini adalah Al-Maf’ul li Ajlih (الْمَفْعُوْلُ لِأَجْلِهِ). Bab ini merupakan bagian dari Mansubat al-Asma’ dengan fungsi yang sangat spesifik.
Definisi
Al-Maf’ul min Ajlih secara sederhana adalah “Objek Alasan” — isim yang menjelaskan alasan atau sebab mengapa suatu perbuatan dilakukan. Biasanya menjawab pertanyaan: “Mengapa…?” atau “Karena apa…?”
Contoh & Analisis
1. قَامَ زَيْدٌ إِجْلَالًا لِعَمْرٍو
- Terjemah: Zaid berdiri karena memuliakan Amr.
- Pertanyaan: Mengapa Zaid berdiri? → Jawaban: إِجْلَالًا
I’rab: إِجْلَالًا = Maf’ul min Ajlih (manshub)
- Syarat Terpenuhi:
- Mashdar qalbi dari أَجَلَّ (perbuatan hati)
- Sebab dari perbuatan قَامَ
- Pelaku sama (Zaid)
2. وَقَصَدْتُكَ ابْتِغَاءَ مَعْرُوْفِكَ
- Terjemah: Aku mendatangimu karena mengharapkan kebaikanmu.
- Pertanyaan: Mengapa aku mendatangimu? → Jawaban: ابْتِغَاءَ
I’rab: ابْتِغَاءَ = Maf’ul min Ajlih (manshub, mudhaf kepada مَعْرُوْفِكَ)
- Syarat Terpenuhi:
- Mashdar qalbi dari اِبْتَغَى
- Sebab dari perbuatan قَصَدْتُكَ
- Pelaku sama (aku)
Syarat-syarat Maf’ul min Ajlih
- Harus berupa Isim Mashdar
- Terutama mashdar qalbi seperti: hormat, takut, cinta, rindu, harapan, dll.
- Menjelaskan Sebab
- Harus bisa menjawab “mengapa perbuatan dilakukan”
- Pelaku & Waktu Harus Sama
- Pelaku fi’il utama dan pelaku mashdar harus sama dan dalam waktu yang sama.
Jika syarat tidak terpenuhi, maka mashdar tersebut tidak di-i’rab sebagai Maf’ul min Ajlih, tapi mungkin menjadi Maf’ul Li Ajlih Majazi atau bagian lain dari kalimat.