بَابُ الْمُنَادَى
الْمُنَادَى خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ: الْمُفْرَدُ الْعَلَمُ، وَالنَّكِرَةُ الْمَقْصُودَةُ، وَالنَّكِرَةُ غَيْرُ الْمَقْصُودَةِ، وَالْمُضَافُ، وَالشَّبِيهُ بِالْمُضَافِ. فَأَمَّا الْمُفْرَدُ الْعَلَمُ وَالنَّكِرَةُ الْمَقْصُودَةُ فَيُبْنَيَانِ عَلَى الضَّمِّ مِنْ غَيْرِ تَنْوِينٍ، نَحْوُ: “يَا زَيْدُ” وَ “يَا رَجُلُ”. وَالثَّلَاثَةُ الْبَاقِيَةُ مَنْصُوبَةٌ لَا غَيْرُ.
Bab Munada (Yang Dipanggil)
Al-Munada (الْمُنَادَى) adalah isim yang terletak setelah salah satu dari Huruf Nida’ (حرف النداء) atau partikel panggilan seperti يَا, أَيَا, هَيَا, dll, untuk meminta perhatian atau kehadiran dari yang dipanggil. Contoh: يَا مُحَمَّدُ (Wahai Muhammad). Kata مُحَمَّدُ adalah Munada.
Hukum I’rab Munada
Munada terbagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan lima jenisnya:
Kelompok 1: Mabni (dibina di atas tanda Rafa’-nya)
Munada dalam kelompok ini tidak di-i’rab sebagai marfu’, melainkan Mabni ‘ala ma yurfa’u bihi dan berada fi mahal nashab (berkedudukan sebagai maf’ul bih). Ia tampak seperti rafa’, tapi tanpa tanwin.
Jenis:
- Al-Mufrad al-‘Alam (الْمُفْرَدُ الْعَلَمُ) – Nama Diri Tunggal
- Contoh: يَا زَيْدُ
- Contoh lain:
- يَا مُحَمَّدَانِ (Wahai dua Muhammad! → mabni ‘ala alif)
- يَا مُحَمَّدُوْنَ (Wahai para Muhammad! → mabni ‘ala wawu)
- An-Nakirah al-Maqsudah (النَّكِرَةُ الْمَقْصُودَةُ) – Nakirah yang dituju secara spesifik
- Contoh: يَا رَجُلُ (Wahai lelaki!)
- Konteks: Anda mengucapkannya sambil menunjuk lelaki tertentu di depan Anda.
Kelompok 2: Manshub (wajib di-nashab-kan)
Tiga jenis Munada sisanya wajib berada dalam keadaan nashab (umumnya ditandai dengan fathah).
Jenis:
An-Nakirah Ghair Maqsudah (النَّكِرَةُ غَيْرُ الْمَقْصُودَةِ)
– Nakirah umum
Contoh: يَا غَافِلًا، تَنَبَّهْ! (Wahai orang lalai, sadarlah!)
Konteks: Bukan ditujukan kepada orang tertentu, tapi bersifat umum.
Al-Mudhaf (الْمُضَافُ) – Bentuk idhafah
Contoh: يَا عَبْدَ اللهِ (Wahai hamba Allah)
Kata عَبْدَ adalah Munada sekaligus Mudhaf, sehingga wajib nashab.
Asy-Syabih bil Mudhaf (الشَّبِيهُ بِالْمُضَافِ) – Menyerupai bentuk idhafah
Contoh: يَا طَالِعًا جَبَلًا (Wahai pendaki gunung)
طَالِعًا adalah Munada, sedangkan جَبَلًا sebagai penyempurna makna.
Ringkasan:
- Jika Munada adalah nama atau nakirah maqsudah: mabni ‘ala adh-dhamm
- Jika Munada adalah nakirah umum, mudhaf, atau syabih bil mudhaf: manshub (nashab wajib)